Container Icon

Gung Ho - Short story :D

Suatu ketika, disebuah kota di Amerika tepatnya di kota Hadleyville mengalami suatu masalah serius berkaitan dengan pengangguran dan kegiatan perekonomian yang hampir mati di kota tersebut. Oleh karena itu walikota Hadleyville Conrad Zwart menunjuk Hunt Stevenson untuk berangkat ke Jepang mencari investor untuk menghidupkan kembali perekonomian di kota Hadleyville. Dengan perasaan yang cukup gundah Hunt Stevenson berangkat ke Jepang. Setelah sampai di Jepang dia kesulitan mencari alamat Assan Motor karena tidak mengetahui secara pasti dimana letak keberadaannya. Tapi dengan perjuangan yang cukup panjang dan bertanya kepada beberapa orang, akhirnya dia menemukan alamat Assan Motor. Keretalah yang mengantar dia sampai tujuan. Tanpa basa basi Hunt dengan penuh percaya diri mulai mempresentasikan dan mengajak para pemegang saham untuk membuka investasi di Hadleyville, Amerika Serikat.. Dia menjelaskan tentang seluk beluk pabrik di kota Hadleyville. Dua tahun lalu di kota Hadleyville tersebut terdapat pabrik yang bergerak di bidang konveksi yang memproduksi pakaian dalam namun kemudian mengalami kebangkrutan karena kehabisan dana. Walaupun terkesan tidak serius dalam mempresentasikan keinginannya Hunt tetap berusaha terus.Dia juga melihat seakan-akan pihak dari Assan Motor hanya diam saja seperti tidak paham apa isi presentasi tersebut. Karena Hunt merasa presentasinya gagal maka ia kembali ke negara asalnya dengan kekecewaan. Setelah sampai di kotanya, ia bertanya pada kekasihnya apa yang terjadi dengan toko pizza?? Lalu pacarnya menjawab bahwa toko tersebut mengalami kebangkrutan dan harus gulung tikar karena sudah kehabisan modal untuk usahanya lalu akan disusul dengan toko-toko lainnya yang akan ikut tutup karena kehabisan modal untuk berdagang.
Hunt pun mulai mencari pekerjaan lain karena sudah putus asa dengan usahanya bernegosiasi dengan investor jepang.. Setelah beberapa hari Hunt bersedih karena kecewa, suatu hari walikota Hadleyville memberitahu kabar kepada Hunt bahwa pihak Assan Motor tertarik dengan prresentasi dari Hunt dan ingin berinvestasi di Hadleyville. Maka datanglah eksekutif-eksekutif perwakilan dari pihak Assan Motor yang telah ditunjuk dan dipercaya untuk menjalankan investasi di kota Hadleyville untuk menghidupkan kembali pabrik mobil yang diberi nama Assan Motor Company. Setelah tiba di bandara maka para eksekutif tersebut disambut dengan hangat dan meriah oleh masyarakat kota Hadleyville dan juga walikotanya. Mereka menyambut kedatangan denagn menyesuaikan adat jepang. Jadi seperti lelucon bagi orang Amerika. Direktur Manajemen Perusahaan Kitahara Kozihiro memanggil Hunt Stevenson dan Hunt baru menyadari kalau ia pernah bertemu dengan Kozihiro di Jepang sebelumnya di tempat pelatihan manajemen eksekutif-eksekutif yang dinilai gagal dalam menjalankan kewajiban perusahaan. Memang pada saat itu Kozihiro sedang menjalani penggojlokan namun ia merasa kalau itu adalah siksaan yang teramat berat.
Setelah memasuki pabrik maka Kozihiro mulai bernegosiasi dengan seorang perwakilan yang telah ditunjuk oleh para pekerja yaitu Hunt Stevenson. Pihak dari Kozihiro memberikan suatu peraturan buruh yaitu tentang persyaratan kerja dan memberikan persyaratan upah 8 dolar 75 sen per jam. Namun para pekerja melalui Hunt Stevenson menolak persyaratan tersebut, karena sebelumnya upah yang mereka terima adalah 11 dolar 50 sen per jam. Hunt pun mulai melakukan negosiasi denagn pihak Assan Motor. Hunt Stevenson meminta agar memberikan upah sesuai dengan bayaran di pabriknya terdahulu.Dengan penuh perjuangan akhirnya kesepakatannya tetap mengacu pada persyaratan dari pihak jepang. Dan hal itu juga menjadi kesepakatan juga dengan para pekerja. Selain negosiasi yang dilakukan pada saat pertemuan pertama, banyak hal yang dinegosiasikan apalagi setelah produksi di Assan Motor berjalan. Banyak pembaharuan yang dilakukan oleh pihak jepang, diantaranya adalah melakukan olahraga senam sebelum mulai beraktivitas. Pada mulanya para pekerja tidak menuruti keinginan pihak Jepang untuk melakukan senam. Kozihiro meminta Hunt untuk membujuk para pekerja agar mau senam. Hunt turun berbaur dengan para pekerja dan bernegosiasi pada para pekerja untuk ikut senam dengan kesepakatan sekali saja melakukannya. Dan akhirnya semua pekerja melakukan senam yag diinstrukturi oleh perwakilan dari pihak Jepang.
Para pekerja mulai bekerja tetapi di satu sisi banyak terjadi kesalahan yang dilakukan oleh para pekerja yang diawasi oleh pengawas produksi dari jepang. Banyak konflik persoalan internal yang timbul karena perbedaan budaya antara budaya Amerika dan budaya Jepang dalam hal penerapan sistem kerja. Pihak manajemen Jepang menginginkan semua pekerja bersifat loyal kepada perusahaan. Namun loyalitas yang dimaksud adalah loyalitas tinggi hingga sulit untuk diterima oleh para pekerja Amerika tak terkecuali oleh Hunt Stevenson sendiri. Ambil saja contoh ketika seorang pekerja meminta ijin untuk menemani anakya yang sedang melakukan operasi di rumah sakit namun ia tidak diijinkan oleh pihak Jepang dan harus tetap bekerja. Maka ia mendatangi Hunt untuk meminta ijin kepada pihak manajemen agar bisa diijinkan. Hunt mendatangi Kozihiro dan memintakan ijin untuk pekerja tersebut namun tetap ditolak oleh Kozihiro. Kozihiro mengatakan bahwa persoalan pabrik lebih diutamakan dibanding dengan masalah keluarga. Dan pada akhirnya Hunt merasa kesal dengan sikap manjemen Jepang yang seakan-akan bersikap ekstrem dan mengekang hak-hak para pekerja. Namun ia tetap tidak dapat melakukan apa-apa lagi karena itu sudah menjadi kebijakan manajemen perusahaan.
Sutau hari Hunt menemui Kozihiro dan mengajak pihak manajemen perusahaan untuk ikut bermain softball dengan alasan untuk lebih mengakrabkan rasa kebersamaan diantara karyawan dengan pihak manajemen. Pada pagi harinya datanglah semua pihak manajemen dari Jepang untuk bermain softball. Para pekerja merasa sombong kalau pihak jepang tidak akan mapu mengalahkan mereka namun pada akhirnya para pekerja kewalahan dan berusaha untuk memenangkannya. Melalui usaha keras mereka berhasil memenangkannya tetapi ada kejadian yang sangat disayangkan oleh pihak Jepang yang telah dilakukan oleh salah seorang pekerja. Pekerja tersebut menabrak dan menjatuhkan Saito (salah seorang manajemen dari pihak Jepang dan juga keponakan dari direktur utama Assan Motor). Akibat kejadian tersebut maka keesokan paginya Saito mendatangi pekerja tersebut dan memindah tugaskan pekerja ke bagian cleaning service namun dengan gaji yang sama. Hunt mencoba protes kepada Saito apa hanya gara-gara masalah di lapangan softball harus berimbas pada pemindah tugasan pekerjaan. Saito menjawab biasa saja dan tidak mempedulikan protes yang dilakukan oleh Hunt. Pekerja tersebut merasa tidak terima bila ia dipindahkan ke bagian cleaning service. Pekerja tersebut tidak terima dan mau menonjok Saito. Hunt mencoba meyakinkan pekerja tersebut untuk tetap bekerja dan memikirkan keluarganya dan tidak usah mempedulikan pekerjaannya walau ia dipindah tugaskan toh ia tetap menerima gaji yang sama. Akhirnya pekerja tersebut mau menerimanya dan tetap bekerja di Assan Motor di bagian cleaning service.
Pada suatu malam Hunt diundang makan malam oleh Kozihiro di rumahnya untuk membicarakan masalah perusahaan. Hunt ditemani oleh kekasihnya. Pada saat akan ganti menu hidangan penutup, pawa wanita Jepang langsung meninggalkan meja makan karena dalam tradisi Jepang wanita tidak boleh mendengarkan pembicaraan masalah bisnis. Namun kekasih Hunt tidak meninggalkan dan tetap berada di meja makan namun Hunt menyuruhnya meninggalkan meja makan dengan kasar sehingga kekasihnya marah dan pergi meninggalkan meja makan dengan air mata yang terurai. Hunt mencoba bernegosiasi dengan Kozihiro mengenai penerapan sistem kerja yang diterapkan oleh pihak Jepang yang dinilai terlalu berat oleh para pekerja. Karena tidak menyetujui usulan Hunt yang dinilai terlalu lambat dalam bekerja dan terkesan tidak konsisten maka Kozihiro memecatnya. Hunt kaget seketika itu dan mencoba meyakinkan Kozihiro agar tidak memecatnya karena ia adalah satu-satunya penghubung antara pihak manajemen perusahaan dengan para pekerja. Akhirnya Hunt tidak jadi dipecat dan tetap dapat bekerja.
Pada suatu hari para karyawan Jepang beserta pimpinan mandi di sungai dan berbincang-bincang mengenai kinerja para pekerja yang terlalu lamban dan kurang rapi serta tidak konsisten terhadap pekerjaannya. Tiba-tiba muncul Hunt dari dasar sungai. Saito dengan angkuh mengatakan kejelekan-kejelekan kinerja para pekerja dan Hunt tidak terima dan Hunt bertanya berapa unit mobil yang dihasilkan oleh para pekerja di Jepang dalam sebulannya. Saito menjawab 15000 unit mobil yang dihasilkan oleh para pekerja di Jepang dalam sebulannya dengan angkuhnya. Hunt tertegun sejenak tanpa berfikir panjang mengatakan kalau para pekerjanya mampu menyamai rekor para pekerja di Jepang asal gaji para pekerja dinaikkan. Pihak manajemen menyetujuinya dan pekerjaan berat itu mulai dilakukan keesokan paginya. Sebelumnya Hunt berpidato dengan para pekerja dan mencoba negosiasi dengan mereka. Walaupun dengan proses negosiasi yang cukup susah tetapi para pekerja akhirnya menyetujuinya dengan produksi 13000 unit dan gaji naik. Pada mulanya Hunt berpikir dan akhirnya menetujuinya tetapi ia mengatakan prioritas utama produksi adalah 15000 unit dan gaji 11 dolar 50 sen per jamnya dan gajinya akan dinaikkan lagi. Di juga berbohong pada para pekerja jika memproduksi 13000 unit pun gaji tetap naik. Pada mulanya para pekerja bersemangat untuk memproduksi mobil. Namun masalah mulai timbul saat memulai produksi tersebut. Untuk melakukannya mereka bekerja dari pagi hingga malam hari. Ada juga anak isterinya yang menjenguk ke pabrik. Para pekerja pun banyak yang mulai komplain dengan hal tersebut. Karena itu Hunt mengajak Kozihiro untuk berbaik hati dan mau memenuhi tuntutan standar pekerjaan di Amerika Serikat. Ternyata dilain sisi Kozihiro juga mengalami masalah yang serius karena karirnya juga bagai telur diujung tanduk. Ia tidak mau kembali ke pusat penggojlokan lagi karena beratnya siksaan yang dialami olehnya. Hunt berkata pada Kozihiro kalau ia telah berbohong kepada para pekerja bahwa bila para pekerja sanggup memproduksi 13000 unit mobil maka gaji mereka akan dinaikkan. Lambat hari akhirnya para pekerja mengetahuinya dan berusaha mengadakan rapat serikat pekerja. Saito mengetahui rencana para pekerja dan memberitahu direktur utama. Tentu saja direktur utama merasa geram dengan tindakan para pekerja yang ingin mengadakan rapat serikat pekerja. Direktur utama Sakamoto tiba di Hadleyville dan langsung mendatangi rumah Kozihiro dan menanyakan kinerjanya selama menjalankan perusahaan di Hadleyville.
Karena beratnya beban yang dialami oleh Kozihiro maka ia melampiaskannya dengan berteriak-teriak di sepanjang jalan dan berjalan menuju sungai dan menceburkan dirinya ke sungai. Hunt yng kebetulan lewat mengetahui hal tersebut dan mencoba menolong Kozihiro agar tidak bunuh diri padahal Kozihiro sendiri tidak ingin bunuh diri hanya melampiaskan kemarahannya dengan membenamkan wajahnya ke sungai. Mereka berdua pun mulai berbincang-bincang dan mencoba mencari jalan keluar. Akhirnya disepakati kalau mereka berdua akan menyelesaikan sisa target mobil yang belum diproduksi.
Pada mulanya para pekerja tidak mau bekerja, lalu datanglah Hunt dan Kozihiro yang masuk kerja dan menyelesaikan sisa target mobil. Mereka hanya bekerja berdua saja lalu dua karyawan dari Amerika ikut membantu. Seseorang dari pekerja mengatakan pada pekerja lainnya kalau sebenarnya Hunt ingin membantu dan menghidupkan kembali perekonomian kota Hadleyville. Setelah itu para pekerja lainnya mengikutinya dan ikut bekerja menyelesaikan sisa target mobil. Pekerja dari Jepang pun ikut membantu. Namun direktur utama keburu sudah datang di pabrik dan mulai melakukan penghitungan. Ternyata mobil yang ada di areal luar pabrik belum lengkap dan masih kurang 6 mobil. Direktur menilai Kozihiro gagal dalam tugasnya namun Kozihiro mengatakan kalau di dalam pabrik juga masih terdapat mobil. Lalu direktur utama masuk ke dalam pabrik dan melakukan penghitungan. Hunt yang sebelumnya bekerja dengan para pekerjanya dengan keadaan resah dan mencoba menghemat waktu dengan tidak memasang baut roda secara lengkap dan tidak memasang mesin. Pada waktu itu juga Hunt memecahkan kaca. Sakamoto mulai melihat kondisi mobil dan pada saat itu beliau kaget setelah mengetahui isinya bukan mesin mobil tetapi seorang pekerja. Ia menganggap mereka semua gagal. Sebelum direktur utama pergi Hunt memberkan kunci mobilnya pada direktur utama dan ia membeli mobil baru dari Assan Motor karena mobilnya adalah produksi terdahulu dari pabrik tersebut. Ia memilih membeli mobil baru karena ia merasa mobil tersebut adalah merupakan suatu simbol jalinan kerjasama antara para pekerja Hadleyville dengan para karyawan dari Jepang. Dengan penuh percaya diri Hunt menghidupkan mobil yang dibelinya. Tanpa selang waktu satu-satu onderdil pada mobil itu lepas. Dan itu membuat Sakamoto tersenyum. Melihat kekonyolan yang dilakukan Hunt, direktur utama menganggap mereka semua telah berhasil memenuhi target. Dan pada akhirnya Saito ia pindah tugaskan jabatannya ke cleaning service.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar